Padang Lamun – Pengertian, Ciri, Sebaran, Peran & Manfaat


Padang Lamun – Jika di darat kita mengenal ekosistem padang rumput, mirip hutan sabana yang menjadi habitat banyak sekali satwa dan tumbuhan darat, di daerah perairan kita juga mampu mendapatkan suatu padang.





Namun bedanya, padang di perairan tidak ditumbuhi rumput mirip di daratan. Sebab tempat p[adang di perairan berupa kumpulan tanaman lamun dengan aneka terumbu karang. Sehingga ekosistem tersebut kerap disebut sebagai padang lamun.






Pengertian Padang Lamun





Lamun mampu diartikan selaku satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) dengan kesanggupan beradaptasi secara sarat pada perairan yang memiliki salinitas tinggi, yaitu air bahari. Tumbuhan berbunga ini mampu hidup terbenam di dalam air tetapi tetap memiliki rhizoma, daun, serta akar sejati.





Selain terumbu karang serta bakau, padang lamun merupakan salah satu dari tiga ekosistem penting di tempat pesisir. Selain itu, daerah ini juga memiliki potensi ekonomi dan ekologi.





Sejumlah hebat mendefinisikan lamun sebagai flora air berbunga yang hidup di kedalaman lautan. Karakteristik tumbuhan lamun yaitu berpembuluh, berimpang, berdaun, berakar, serta berkembangbiak dengan biji dan tunas.





hamparan lamun




Karena acuan hidup lamun kadang-kadang berbentukhamparan, maka muncul lah istilah padang lamun (Seagrass bed). Padang lamun dapat diartikan selaku hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area bahari dangkal atau pesisir dan terbentuk dengan kerapatan karang yang jarang.





Dilihat dari metode organisasi ekologi, padang lamun yang terdiri atas unsur biotik dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat lamun biasanya berada di perairan dangkal yang agak berpasir, serta sering kali di habitat tersebut juga ditemui terumbu karang.





Karakteristik Padang Lamun





Secara ekologis, padang lamun mempunyai sejumlah karakteristik yang menjadi ciri khasnya, antara lain:





  • Dapat dijumpai di perairan landai, baik di dataran lumpur maupun pasir.
  • Dapat pula didapati pada batas paling rendah area pasang surut di tempat hutan bakau atau di area terumbu karang.
  • Dapat hidup hingga kedalaman 30 meter di area perairan tenang serta terlindung.
  • Hidupnya sungguh tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan.
  • Dapat melaksanakan proses metabolisme secara optimal bila keseluruhan tubuhnya terbenam air, tergolong daur generatif.
  • Dapat hidup di area perairan asin.
  • Memiliki metode perakaran yang mampu berkembang secara optimal.




Sebaran Padang Lamun





Sebaran flora lamun cukup luas, mulai dari benua Artik sampai ke daerah Afrika dan Selandia Baru. Terdapat 58 jenis tanaman lamun di seluruh dunia dengan fokus utama di perairan Indo-Pasifik. Dari jumlah tersebut, 16 jenis dari 7 marga diantaranya didapatkan di perairan Asia Tenggara.





perairan padang lamun




Jumlah jenis paling besar mampu
ditemui di perairan Filiphina. Namun ada dua hipotesis yang saling bertolak
belakang untuk menerangkan penyebaran flora lamun. Dua hipotesis tersebut
yakni:





1. Hipotesis Vikarians





Hipotesis ini dikemukakan oleh McCoy dan Heck pada tahun 1976. Hipotesis tersebut didasarkan pada lempeng tektonik, usulanekologi mirip kepunahan, hubungan spesies, sampai pergeseran iklim. McCoy dan Heck menyimpulkan bahwa biogeography lebih baik diterangkan oleh eksistensi penyebaran biota secara luas.





2. Hipotesis Pusat Asal Usul





Hipotesis asal permintaan beropini bahwa penyebaran radiasi lokasi merupakan pola sebaran lamun. Radiasi lokasi tersebut memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi (den Hartog, 1970).





Hipotesis tersebut menyatakan bahwa Malinesia tergolong Kalimantan-Malaysia, Papua-Papua Nugini, serta Utara Australia ialah sentra asal-seruan penyebaran lamun. Mukai (1993) menerangkan bahwa contoh penyebaran modern dari lamun di Pasifik Barat ialah fungsi dari arus maritim dan jarak dari sentra asal seruan.





Di Indonesia, ditemukan jenis lamun dengan jumlah relatif lebih rendah dibandingkan Filiphina. Namun di Indonesia juga terdapat dua jenis lamun yang disangka belum teridentifikasi secara jelas, adalah Halophila beccari serta Rupia maritime.





Dari berbagai macam yang ada di Indonesia, terdapat jenis Thalassodendron ciliatum atau lamun kayu yang penyebarannya sungguh terbatas dan berada di daerah timur perairan Indonesia.





Taksonomi Lamun





Salah satu cabang ilmu biologi yang khusus membicarakan dan mempelajari wacana pengklasifikasian atau penggolongan sistematika makhluk hidup yakni taksonomi. Berikut ialah taksonomi dari flora lamun, ialah:





KingdomPlantae
DivisiMagnoliophyta (Angiosperms)
KelasLiliopsida
OrdoHelobieae
FamiliHydrocharitaceae
GenusEnhalus
SpesiesEnhalus acoroides




Peran & Manfaat





Menurut Azkab (1988), ekosistem lamun ialah salah satu ekosistem paling produktif di laut dangkal. Disamping itu, juga terdapat peranan penting dari padang lamun yang mampu menunjang kehidupan serta kemajuan jasad hidup di bahari dangkal.





Berikut manfaat padang lamun yang perlu kita ketahui:





1. Produsen Primer





Produktifitas primer lamun terbilang tertinggi jikalau daripada ekosistem lainnya di bahari dangkal, seperti pada ekosistem terumbu karang. Tak heran jika dengan produktivitasnya yang tinggi, padang lamun dapat dikategorikan selaku produsen primer.





2. Habitat Biota





Area lamun ialah tempat perlindungan serta tempat menempel aneka macam macam hewan dan tumbuhan-tumbuhan perairan, seperti alga, udang, kerang dan sebagainya. Disamping itu, padang lamun juga dapat digunakan sebagai daerah asuhan dan masakan berbagai macam ikan herbivora serta ikan-ikan karang (coral fishes).





3. Penangkap Sedimen





Daun lamun yang lebat mampu memperlambat arus air dan ombak. Hal ini akan menciptakan perairan disekitarnya lebih damai. Disisi lain, rimpang serta akar lamun dapat dipakai untuk menahan serta mengikat sedimen sehingga dasar permukaannya lebih berpengaruh dan stabil.





Dapat dibilang bahwa adanya padang lamun mampu menghalangi terjadinya erosi (Gingsuburg & Lowestan, 1958).





4. Pendaur Zat Hara





Lamun memegang peranan sungguh penting dalam pendauran zat hara serta bagian-komponen yang termasuk langka di sekitar lingkungan bahari. Algae epifit merupakan salah satu tumbuhan yang sungguh memerlukan zat hara tersebut.





tumbuhan lamun




Padang Lamun di Indonesia





Menurut hasil verifikasi luasan padang lamun di Indonesia oleh Tim Wali Data Lamun Indonesia dibawah kepemimpinan LIPI, Indonesia memiliki areal seluas 292 ribu hektar dan menjadi yang tertinggi ddibanding negara Asia Tenggara yang lain.





Data verifikasi tersebut juga menunjukkan area-area yang potensial terjadi tekanan atau bahaya, serta tempat dengan luasan stabil dan cenderung lestari atau meningkat.





Salah satu pakar dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI juga mengatakan jika lamun seluas 150.693,16 hektare mampu menyerap karbon sebesar 992,67 kilo ton setiap tahunnya. Jumlah tersebut setara dengan 4,64 mega ton karbondioksida per tahun.





Oleh sebab peran dan manfaatnya bagi penduduk secara ekonomi serta lingkungan, upaya konservasi padang lamun mesti terus dilestarikan supaya tidak rusak bahkan menghilang. Sebab kerusakan padang lamun di Indonesia sendiri sangatlah tinggi, adalah mencapai angka 2% sampai 5% setiap tahunnya.





Manfaat Padang Lamun Menurut Ahli





Menurut Philips & Menez (1998), ekosistem lamun yakni salah satu yang paling produktif pada perairan dangkal dengan fungsi selaku berikut:





  • Menstabilkan serta menahan sedimen-sedimen yang dibawa melalui tekanan dari gelombang dan arus.
  • Daun-daun memperlambat dan meminimalkan arus serta berbagi sedimentasi.
  • Memberikan tunjangan kepada hewan-hewan muda untuk berkembangbiak.
  • Organisme-organisme epifit pun dapat dibantu perkembangannya oleh daun-daun lamun.
  • Mampu menfiksasi karbon yang sebagian besar kesudahannya masuk ke dalam metode daur rantai kuliner.




Peran Ekologis Padang Lamun





Secara ekologis, padang
lamun mempunyai peranan penting bagi wilayah pesisir, diantaranya:





  • Sebagai produsen detrius serta zat
    hara.
  • Pengikat sedimen dan penstabil
    substrat yang lunak dengan tata cara perakaran yang padat serta saling menyilang.
  • Sebagai area berlindung, berkembang
    besar, mencari makan, memijah bagi sejumlah biota laut utamanya dalam melalui
    kurun dewasanya.
  • Sebagai tudung pelindung penghuni
    lamun dari sengatan matahari yang mengusik.




Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Padang Lamun





Kestabilan ekosistem padang lamun dipengaruhi oleh beberapa aspek. Faktor-aspek tersebut sebagian besar berasal dari suhu, cuaca, hingga keadaan cahaya matahari.





1. Kecerahan





Penetrasi cahaya matahari
yang masuk ke perairan akan menghipnotis proses fotosintesis tumbuhan lamun.
Intensitas cahaya yang tinggi sungguh diharapkan bagi lamun. Jika sebuah perairan
menerima intensitas cahaya yang cukup, maka produktivitas lamun juga akan
berbanding lurus.





2. Suhu





Ekosistem padang lamun secara lazim ditemukan secara luas di area bersuhu masbodoh sampai tropis. Hal ini mengindikasikan bahwa toleransi lamun cukup luas kepada perubahan suhu. Kondisi ini juga tidak selamanya benar, alasannya adalah lamun di daerah tropis lebih dapat berkembang maksimal.





3. Salinitas





Kisaran salinitas yang dapat ditoleransi oleh lamun mencapai 10-40%. Nilai optimumnya sekitar 35%. Tentunya penurunan salinitas akan menurunkan pula kesanggupan lamun untuk berfotosintesis. Salinitas lamun mempunyai toleransi yang bervariasi.





Salinitas juga mampu besar lengan berkuasa pada biomassa, kerapatan, lebar daun, hingga kecepatannya dalam memulihkan diri.





4. Substrat





Padang lamun mampu hidup pada banyak sekali tipe sedimen, mulai dari area berlumpur sampai karang. Substrat merupakan kebutuhan primer bagi pengembangan padang lamun. Peranan kedalaman substrat mencakup dua hal, adalah pelindung tumbuhan dari arus maritim serta tempat penyuplai dan pengolahan nutrien.





5. Kecepatan Arus





Produktivitas padang lamun begitu dipengaruhi oleh kecepatan arus suatu perairan. Ketika kecepatan arus 0,5 per detik, Thallassia testudium yang merupakan salah satu jenis tanaman lamun mampu memiliki kemampuan optimal untuk berkembang.





Begitu menakjubkannya penampangan serta manfaat padang lamun tentu menyebabkan kita untuk kian ulet menjaga lingkungan biar ekosistem maritim tersebut tetap tersadar.





Flora dan Fauna Padang Lamun





Lamun ialah ekosisten dengan produktivitas organik dan kekayaan biota yang sangat tinggi. Ekosistem lamun merupakan habitat bagi beragam biota maritim, mirip krustacea, ikan, moluska (Pinna sp., Strombus sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp., Archaster sp., Linckia sp.), dan cacing polychaeta.





Pelestarian Padang Lamun





Ekosistem lamun mempunyai tugas dan manfaat penting bagi lingkungan perairan serta bernilai ekonomi. Tumbuhan lamun, mangrove dan terumbu karang mempunyai tugas besar bagi kehidupan biota maritim, serta kawasan pesisir supaya menjadi tempat porduktif dan subur.





Ancaman kelestarian lamun mampu muncul secara alami serta berasal dari acara manusia. Contoh keadaan alami yang kuat yakni angin tornado, gelombang pasan surut, serta populasi hewan pemakan flora lamun, yaitu sapi maritim dan bulu babi. Sedangkan ancaman yang berasal dari insan yakni eksploitasi atau pemanfaatan kekayaan bahari yang berlebihan dengan menggunakan bahan peledak, lalu lintas bahtera atau kapal yang padat, limbah beracun, serta kegiatan lain yang menghancurkan ekosistem lamun.





Menurut Aswandi, pada tahun 2003 flora lamun mempunyai beberapa fungis, ialah sebagai produsen, biota laut, dan tata cara perakarannya mampu menstabilkan sedimen dasar sehingga perairan menjadi lebih jernih.





Tentunya menjad hal yang sungguh itonis bila lamun dengan segala manfaatnya terus mengalami ancaman kerusakan. Rusaknya ekosistem padang lamun akan besar lengan berkuasa jelek terhadap ekosistem terumbu karang, mangrove dan secara umum mengakibatkan perairan tidak stabil.





Penurutan area padang lamun akan memberikan pengaruh terhadap berbagai makhluk hidup yang hidup disekitarnya. Contohnya yaitu populasi hewan laut yang menurun, perairan menjadi keruh, sehingga menyebabkan nelayan perlu melakukan pekerjaan lebih keras untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.





Oleh alasannya itu, diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk terus menjaga ekosistem lamun. Hal itu bisa dikerjakan lewat aneka macam kegiatan mirip program higienis pantai, penggunakan alat ramah lingkungan, dan menanam kembali lamun di sekitar pantai. Kampanye lingkungan pun bisa dilakukan melalui media elektronik, cetak, serta diskusi pada acara-program tertentu.





Tak cuma itu, penegakan hukum bagi pelanggar dan perusak ekosistem juga perlu diperkuat supaya mampu memperlihatkan imbas jera, sehingga tindakan pengulangan tidak dilakukan.


Belum ada Komentar untuk "Padang Lamun – Pengertian, Ciri, Sebaran, Peran & Manfaat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel