Kelomang Si Pemburu Cangkang – Ciri, Jenis, Keunikan & Cara Pelihara
Kelomang mungkin pernah menjadi sobat bermain sebagian besar anak di Indonesia. Cangkang atau rumahnya yang berwarna-warni dan tubuhnya yang suka keluar masuk cangkang membuat banyak anak kecil gemas. Namun banyak dari kita yang mengira bahwa kelomang sama dengan keong, padahal keduanya berlainan.
Keong ialah hewan lunak berkaki perut dan hanya mempunyai satu rumah atau cangkang tunggal. Sedangkan kelomang bukanlah hewan berkaki perut dan mampu berubah-ganti rumah. Di daerah Jawa Tengah, binatang ini diketahui dengan nama yuyu rumpung atau yuyu rumpong.
Mengenal Kelomang
Kelomang sering juga disebut dengan kepiting pertapa, alasannya adalah gaya hidupnya yang lebih suka berlindung di balik cangkang atau rumahnya.
Rata-rata kelomang mempunyai abdomen (perut) yang panjang, berupa mirip spiral dan lunak lembut, tidak keras mirip abdomen krustasea lain. Ujung abdomennya dapat mencengkeram dengan berpengaruh kolumela (tiang poros) cangkang siput.
Menurut data dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), infraordo anomura atau hewan yang mempunyai bentuk tubuh bagian belakang yang tidak simetris, terdiri dari 7 supersuku, 17 suku, 264 marga, dan 2.470 jenis. Sekitar 54% persen dari jumlah tersebut merupakan banyak sekali jenis kelomang.
Taksonomi
Berikut yaitu klasifikasinya secara ilmiah, adalah:
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Subfilum: | Crustacea |
Kelas: | Malacostraca |
Ordo: | Decapoda |
Infraordo: | Anomura |
Superfamili: | Paguroidea |
Suku | Coenobitidae, Diogenidae, Paguridae, Parapaguridae, Parapylochelidae, Pylochelidae, Pylojacquesidae |
Ciri dan Karakteristik
Kelomang mempunyai kaki berjumlah sepuluh. Sepasang kaki depannya berbentuk capit, berfungsi untuk memegang atau menyerang mangsanya. Kaki kedua dan ketiga berfungsi untuk melakukan pergerakan, kaki keempat dan atau cuma kaki kelima posturnya mengecil dengan ujungnya yang berbentuk capit kecil, memiliki bulu yang lebat yang fungsinya untuk membersihkan tubuh, khususnya insang dan telur pada betina.
Kelomang mempunyai kebiasaan suka berubah-ganti rumah atau cangkang. Kebiasaan ini dikarenakan tubuhnya selalu bertumbuh. Semakin besar tubuhnya, maka beliau akan mencari rumah cangkang yang lebih besar. Selain kerang, yuyu rumpung juga biasa memakai serpihan kayu, tutup botol tertentu, bulu babi, dan karang sebagai rumah barunya.
Seringkali, spesies ini berbaris dikala mereka memperoleh rumah yang baru. Kemudian kelomang yang paling besar akan meninggalkan rumah usang untuk menghuni rumah yang gres. Rumah lama ini akan digunakan oleh kelomang yang lain yang juga mulai tumbuh besar. Terjadi mirip itu terus menerus hingga yang berada di barisan terakhir sudah menerima rumah barunya.
Beberapa kelomang bahari yang memiliki cangkang besar umumnya didekati oleh satu atau beberapa anemon bahari. Gunanya, untuk menakut-nakuti predator. Hubungan simbiotik ini akan memperlihatkan anemon maritim akomodasi dalam mengonsumsi sisa-sisa masakan. Hubungan seperti ini biasanya terjadi pada sekumpulan jenis bryozoa dan kelomang yang membentuk bryoliths.
Tidak mirip semut yang senantiasa ‘bersalaman’ saat saling bertemu dengan sesamanya, kelomang memiliki tiga kebiasaan yang berbeda tergantung situasi dikala mereka berjumpa .
Mereka mampu saling mengabaikan, kawin, atau justru adu. Perkelahian sering terjadi saat satu kelomang menyaksikan rumah kelomang lain yang lebih cantik dari rumahnya. Keinginan untuk merebut rumah itu yang sering menjadi pemicu pertengkaran di antara sesamanya.
Yutu rumpung memiliki usia kehidupan hingga puluhan tahun selama habitat hidupnya terbebas dari pencemaran. Sementara kelomang yang sengaja dipelihara, rata-rata mempunyai usia hidup sekitar 10 tahun. Kelomang termasuk ke dalam kategori hewan omnivora, atau hewan pemakan tanaman dan pemakan hewan lain yang ukurannya lebih kecil darinya.
Habitat Kelomang
Kelomang diketahui terbagi menjadi dua jenis, ialah darat dan air. Untuk jenis air sebagian besar hidup di lautan. Oleh sebab itu, mengapa kita sering menemukannya di tepian pantai. Sebab, mereka bisa hidup di perairan yang dangkal sampai ke dasar bahari dalam.
Di daerah tropis, hidup berbagai jenis yuyu rumpung darat yang mempunyai larva akuatik. Kelomang jenis ini tetap memerlukan terusan ke air untuk reproduksi. Baik kelomang darat maupun kelomang air, lebih aktif berkegiatan di malam hari.
Jenis Kelomang
Berikut ada macam-macam kelomang yang telah teridentifikasi beserta ciri perilakunya, antara lain:
1. Coenobita brevimanus
jenis ini diketahui cukup galak dan mempunyai ciri fisik selaku berikut:
- Memiliki capit besar yang lebih gemuk dibanding kelomang yang lain.
- Pada capit besarnya tidak terdapat stridulatory ridge atau gurat pada sisi capit.
- Biasanya kelomang ini mempunyai warna beragam mulai dari hitam, kecoklatan sampai ungu dan ungu muda.
- Memiliki mata dengan ukuran yang sangat kecil dan berbentuk seperti tabung.
- Memiliki ukuran badan yang besar, bahkan yang paling besar berukuran sebesar gengaman tangan manusia.
2. Coenobita perlatus
Jenis kelomang ini sering juga disebut kelomang strawberry karena berwarna unik seperti buah strawberry. Yuyu rumpung strawberry tergolong jenis darat yang paling terkenal dan memiliki ciri bentuk badan selaku berikut:
- Warnanya merah menyala dengan bintik-bintik putih yang mirip dengan buah strawberry.
- Berbeda dengan Coenobita brevimanus yang condong agresif, kelomang berwarna merah ini mempunyai sikap yang tidak terlampau kasar kepada sesama kelomang.
- Sifatnya sensitif, utamanya terhadap panas.
- Sangat menyukai cangkang dengan ulir pendek seperti bentuk cangkang turbo.
3. Coenobita rugosus
Kelomang inilah yang sering kita temui saat masih kecil dan sering dijual di pasaran. Warnanya sungguh bervariasi, mempunyai huruf tahan banting dengan ciri-ciri:
- Memiliki stridulatory ridge pada capit besar.
- Tahan banting dan daya tahan berpengaruh.
- Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari coenobita brevimanus.
- Warnanya beragam, mulai dari biru, merah, kuning, bubuk-debu, hitam, dan putih.
- Jenis ini sungguh menyukai cangkang jenis turban shells dan babylonia spirata.
4. Coenobita violascens
Kelomang ini juga disebut dengan kelomang sunset. Hampir sama mirip Coenobita brevimanus, kelomang ini populer agak galak dan berani, tidak mudah tergiur untuk bersembunyi ke dalam cangkangnya. Ciri-ciri yuyu rumpung sunset yakni:
- Warnanya mulai dari jingga sunset hingga biru, coklat, dan hitam yang lazimnya ditemui di Indonesia bab timur.
- Tidak memiliki stidulatory ridge.
- Tangkai mata cuma berisikan satu warna.
- Menyukai cangkang dengan ulir panjang mirip babylonia spirata.
5. Coenobita cavipes
Kelomang yang satu ini sering disebut kelomang coklat dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki kaki dan capit yang lebih panjang dan ramping dibanding kelomang lainnya.
- Tidak mempunyai stidulatory ridge.
- Tangkai mata berwarna putih dan coklat.
- Variasi warnanya berbentukcoklat campur dengan putih, dan coklat sarat .
- Biasanya menentukan cangkang dengan ulir panjang selaku rumahnya.
6. Coenobita lila
Spesies ini termasuk jenis yang baru ditemukan. Biasa juga disebut dengan kelomang biru, dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Variasi warna berisikan biru, ungu, ungu maroon, ungu kecoklatan, dan kuning keemasan.
- Memiliki ridge yang semu dan berbentuk lingkaran.
- Memiliki pola gelap serupa abjad “M” di akrab mata.
- Mempunyai capit besar mirip rugosus meskipun tanpa ridge.
- Menyukai cangkang yang sempit dan ulir pendek karena bagian abdomen-nya yang cenderung lebih ramping, mirip turban dan babylonia spirata.
Fakta Unik
Dari ribuan jenis kelomang yang tersebar di seluruh dunia, masing-masing memiliki keunikan. Keunikan tersebut antara lain:
1. 10 Kaki Fungsinya Berbeda
Kelomang mempunyai lima pasang kaki atau dengan kata lain sepuluh kaki. Masing-masing kaki mempunyai fungsi berlainan. Kaki terbesar digunakan untuk mencapit dan menjangkau masakan. Sedangkan kaki kedua dan ketiga dipakai untuk berjalan. Kaki keempat dipakai kelaur masuk canggka, serta kaki kelima berkhasiat untuk membersihkan diri dan membuah kotoran dari cangkang.
2. Hidup di Daratan Tropis
Habitat yuyu rumpung identik dengan pantai dan bahkan ada yang hidup dibawah air. Akan tetapi ada beberapa spesies kelomang yang hidup di daratan, misalnya kelomang yang berasal dari famili Coenobitidae. Meski hidup di darat, tetapi hewan ini tetap membutuhkan air supaya tetap basah agar dapat bertahan hidup dan bereproduksi.
3. Berganti-ganti Cangkang
Jika tubuhnya semakin membesar dan terasa sesak, hewan ini akan berburu cangkang pengganti. Cangkang berfungsi untuk melindung abdomen atau perut serta menjaga tubuh kelomang agar tetap lembab.
4. Bentuk Cangkang Transparan
Pernahkah kita membayangkan kelomang dengan cangkak tembus pandang? dan bagaimana bentuknya? Sebenarnya tubuh kelomang sangat lembut dan rapuh.
5. Proses Ganti Kerangka
Kelomang mengalami proses pergantian kerangka luar dan menumbuhkan kerangka baru. Proses ini disebut molting yang hendak menjadikannya stres dan lebih rentan.
Molting terjadi secara periodik sekitar 18 bulan sekali selama 4 hingga 8 ahad. Kelomang akan melepaskan beberapa bagian tubuhnya dan menjadikannya tidak mampu bergerak sementara waktu, mirip mati.
6. Makanan
Bagi yang ingin memelihara binatang kecil ini, pasti harus tahu apa saja kuliner kelomang. Kita bsia memberinya cukup nutrisi lewat mangga, pepaya, apel, anggur, nanas, bayam, wortel dan mentimun. Semua makanan tersebut gampang kita dapatkan sehari-hari.
7. Umur
Satwa ini termasuk berumur panjang. Di alam liar, usianya mampu meraih 30 tahun. Sedangkan jikalau dipelihara usianya dapat meraih 20 tahun. Bahkan ada rekor yuyu rumpung yang umurnya meraih 70 tahun. Panjang kakinya meraih 15 cm dan dipeliharai oleh Steve Sugianto, seorang penghobi kelomang dari Surabaya.
Tips Memelihara
Jika ingin mempunya peliharaan lain ketimbang yang lain, kelomang bisa menjadi pilihan. Berikut ini adalah 5 cara merawat kelomang yang bisa kalian ikut, yakni:
1. Hewan Darat Bukan Hewan Air
Kelomang adalah binatang yang hidup di pesisir pantai dan bebatuan. Pahamilah bila dia ialah binatang darat. Gunakan wadah luas untuk memeliharanya dan isilah dengan pasir, bebatuan, serta terumbu keras sesuai habitatnya.
2. Memerlukan Cangkang Pengganti
Saat berkembang kian besar, kelomang akan mencari cangkang pengganti yang lebih besar. Oleh alasannya itu, kita mesti memperhatikan ukuran badan dan menawarkan cangkang pengganti sesuai pertumbuhannya.
3. Jangan Pelihara Terlalu Banyak
Ukuran wadah sekitar 40 cm x 25 cm seharusnya hanya diisi 10 ekor yuyu rumpung. Hal tersebut bertujuan supaya kelomang tidak berebur cangkang. Selain itu, wadah juga perlu dibersihakan 2 hari sekali.
4. Sediakan Makanan & Jaga Lingkungan
Berikan masakan yang digemari kelomang, mirip aneka sayuran dan buah-buahan. Kemudian jaga daerah tingalnya supaya tetap lembang dan basang. Kita bisa menyemprotkan air dengan spray secara terjadwal.
Belum ada Komentar untuk "Kelomang Si Pemburu Cangkang – Ciri, Jenis, Keunikan & Cara Pelihara"
Posting Komentar