15++ Pakaian Budpekerti Sumatera Barat – Laki-Laki, Perempuan & Pengantin Minangkabau


Pakaian Adat Sumatera Barat – Indonesia yakni negara kepulauan yang sungguh luas. Masyarakat di setiap kawasan mempunyai beragam kebudayaan, bahasa, hingga tradisi berlawanan-beda.





Unsur budaya nusantara yang sungguh beragam menjadikan tidak semua tradisi kawasan dapat diketahui ke seluruh Indonesia. Oleh sebab hal tersebut, cuma beberapa budaya yang populer dan diketahui oleh sebagian besar masyarakatIndonesia, salah satunya yakni tradisi Padang, Sumatera Barat.





Selain kuliner Padang yang populer bahkan hingga ke luar negeri, tradisi Sumatera Barat yang terbentuk dari budaya Minangkabau juga dikenal luas di nusantara, termasuk salah satunya busana adat dari Sumatera Barat yang dikenal meriah.





Lantas, bagaimana bisa budaya Sumatera Barat begitu diketahui di nusantara?






Karakteristik Suku Minangkabau





Masyarakat orisinil Minang sangat menjung tinggi budpekerti istiadat leluhur. Dapat dibilang bahwa etnis ini memiliki ciri dan karakteristik sebagai berikut:





  1. Mencintai kebudayaan
  2. Memiliki etika pernikahan unik
  3. Penggunaan bahasa Minangkabau
  4. Tali persaudaraan yang sangat kuat
  5. Jiwa perantauan
  6. Memilki aneka jenis kesenian
  7. Pemeluk Islam yang taat




Budaya Merantau Minangkabau





Tradisi ini sebetulnya tidak hanya dikerjakan di Minangkabau, Sumatera Barat. Namun, cuma di Minangkabau lah aktivitas merantau seperti menjadi keharusan kultural bagi kaum laki-laki.





Kebiasaan turun temurun ini sudah dilakukan semenjak lama dan diwariskan oleh nenek moyang. Masyarakat Minangkabau merantau dengan tujuan untuk mencari pengalaman dan penghidupan yang lebih baik.





Di perantauan, lelaki Minangkabau mampu melakukan banyak sekali macam pekerjaan, mulai dari berdagang skala kecil hingga menjadi pebisnis besar, pengajar, petugas kesehatan, dan lain-lain. Sesuai dengan perkembangan jaman, dikala ini bukan hanya kaum laki-laki saja yang merantau. Wanita Minang pun turut merantau dengan tujuan yang serupa.





Oleh sebab banyaknya warga orisinil Minangkabau yang merantau ke aneka macam penjuru di Indonesia, maka tak aneh jika budaya Minang pun kesudahannya tersebar di seluruh nusantara. Sehingga sebagian besar masyarakat merasa tidak asing dengan tradisi Sumatera Barat, mulai dari cara bicara, makanan, etos kerja, sampai tradisi dan upacara akhlak seperti akad nikah.





Keunikan Pakaian Adat Sumatera Barat





Saat ini baju adat Sumatera Barat hanya dikenakan pada acara khusus, mirip ijab kabul dan upacara adat lainnya. Pakaian tradisional Sumatera Barat diketahui mewah, khususnya dengan kain songketnya yang menarik.





Hal lain yang sungguh unik ialah dikenakannya epilog kepala untuk wanita yang berupa ibarat atap Rumah Gadang. Saking ikoniknya, saat menyaksikan perempuan mengenakan epilog kepala ini, orang akan eksklusif mengenali dari mana asal busana budpekerti tersebut.





Pakaian Adat Pria Sumatera Barat





Pakaian laki-laki Sumatera Barat pada umumnya berisikan atasan, cekana, selendang, ikat pinggang, penutup kepala, dan senjata. Berikut ini adalah kelengkapan busana tradisional laki-laki Sumatera Barat beserta istilah dan penjelasannya:





1. Baju Penghulu





Baju atasan bagi kaum pria Minang dikenal dengan nama Baju Penghulu, selain itu juga disebut selaku Baju Pemangku Adat. Dulunya baju ini cuma dipakai oleh kepala suku.





baju penghulu




Baju Penghulu didominasi oleh warna hitam yang bermakna kepemimpinan dan ketegasan. Laki-laki ialah pemimpin perempuan dan alasannya adalah dahulu cuma dikenakan oleh kepala suku, sehingga baju benghulu juga menggambarkan kepemimpinan bagi seluruh anggota suku.





Baju Penghulu yang banyak diketahui penduduk ialah pakaian yang dipakai mempelai pria. Namun bantu-membantu Baju Penghulu juga bisa digunakan pada acara lainnya, tentu dengan detil yang lebih sederhana.





Untuk melengkapi Baju Penghulu, para pria mengenakan celana dengan model longgar. Diameter celana ini lebar dan memiliki makna, yaitu martabat kaum pria yang lebih tinggi.





2. Sasampiang





Baju Penghulu dihiasi dengan selendang yang dikenakan di bahu dengan cara menyilang. Ya, bukan hanya perempuan yang memakai selendang, tetapi kaum laki-laki pun mampu menggunakannya. Contohnya Sasampiang khas Sumatera Barat. Sasampiang merupakan kain songket khas Sumatera Barat dan memiliki warna yang sangat bermacam-macam.





sasampiang




Makna Sasampiang adalah ilmu wawasan dan keberanian yang dimiliki oleh kaum laki-laki, sehingga mereka mampu lebih baik dalam memimpin.





3. Cawek





Baju Penghulu dilengkapi dengan celana bermodel longgar, maka celana tersebut dikuatkan dengan ikat pinggang yang berjulukan Cawek. Makna ikat pinggang khas Sumatera Barat ini yakni untuk mempererat tali persaudaraan sesama Suku Minang, baik yang ada di Sumatera Barat, maupun di perantauan.





4. Sandang





Selain Cawek, masih ada Sandang yang juga merupakan ikat pinggang. Baik Cawek maupun Sandang dikenakan serempak. Sandang berbentuk kain sisi empat dan berwarna merah. Warna merah mengartikan ketaatan pada aturan budbahasa Minang yang berlaku.





5. Deta





Deta yaitu epilog kepala para pria Minangkabau ketika mengenakan baju tradisional. Deta yakni kain berupa segitiga yang dililitkan begitu di kepala. Saat dipakai, bagian depannya mesti berbentuk lancip. Meskipun kebanyakan Deta berwarna hitam, tetapi ada juga Deta dengan warna lainnya.





Keunikan dari Deta yaitu memiliki banyak variasi tergantung dari tingkat sosial pemakainya. Deta yang paling tinggi dikenakan oleh raja. Deta raja terbuat dari materi yang lebih baik dibandingkan dengan Deta lainnya.





Deta Saluak Batimbo diperuntukkan bagi para pemangku adat. Inilah yang umum dikenakan bareng dengan Baju Penghulu. Kemudian yang terakhir ialah Deta Cilien Manurun dan Deta Ameh, ikat kepala khusus untuk rakyat biasa. Bentuknya sungguh sederhana dan sering dikenakan kaum pria Minang untuk kebutuhan sehari-hari di abad lalu.





6. Senjata Tradisional Sumatera Barat





Pakaian adat pria Sumatera Barat belum lengkap tanpa adanya senjata tradisional. Ada 2 jenis senjata yang dibawa pria Minang dikala mengenakan Baju Penghulu. Pertama adalah keris yang mempunyai arti kesabaran, dilarang gampang tersulut emosi, dan mesti menimbang-nimbang semuanya dengan rasional. Keris digunakan dengan cara disematkan di pinggang.





7. Tungkek





Selain keris, ada juga tongkat yang digenggam dengan asisten. Makna tongkat ini adalah tanggung jawab dan menjaga amanah. Terutama dalam melaksanakan tugas mereka selaku pemimpin, mencakup pemimpin budbahasa, maupun pemimpin keluarga.





Pakaian Adat Wanita Sumatera Barat





Baju akhlak wanita Minang dinamakan Bundo Kanduang. Dulunya Bundo Kanduang biasa dipakai sehari-hari maupun pada acara khusus, seperti ijab kabul dan acara adab lainnya, tentunya dengan detil dan materi yang berlawanan.





Kelengkapan busana etika perempuan Sumatera Barat ialah atasan, sarung, selendang, dan pemanis. Berikut ini yaitu istilah dan penjelasannya:





1. Baju Batabue





Pakaian tradisional Sumatera Barata ialah atasan baju Bundo Kanduang. Warna Baju Batabue bervariasi, mulai dari merah, hitam, biru, dan lembayung. Khusus untuk ijab kabul, lazimnya dipakai warna merah dengan kain yang lebih baik kualitasnya. Sementara warna lainnya mampu digunakan pada program yang lain.





baju adat sumatera barat




Baju Batabue sungguh spesial alasannya adalah bertabur dengan benang emas. Baju ini terlihat glamor, sungguh khas dengan budaya Sumatera Barat. Modelnya mirip dengan Baju Kurung khas Aceh, sebab tempat ini masih dari rumpun yang sama, yaitu rumpun Melayu. Modelnya berlengan panjang dan longgar, tidak membentuk lekukan badan wanita.





2. Lambak





Lambak adalah bawahan pasangan Baju Batabue. Lambak berbentukkain songket dengan motif khas Sumatera Barat, ialah berhiaskan sulaman dengan benang emas. Warnanya sungguh bermacam-macam, mulai dari cerah, pastel, sampai gelap.





Sama dengan Baju Batabue, warna merah khusus digunakan untuk akad nikah. Sementara untuk program lain, biasanya para perempuan Minang menentukan warna lainnya.





3. Tengkolok Bertanduk





Tengkolok Bertanduk yaitu penutup kepala yang umunya dipakai para wanita Minang. Makna dari Tengkolok Bertanduk ketika dikenakan adalah perempuan tersebut ialah pemilik Rumah Gadang. Bentuknya yang unik mirip atap Rumah Gadang mengakibatkan epilog kepala ini sangat khas. Sekali lihat, sebagian besar dari kita akan tahu asal pakaian budbahasa tersebut.





4. Balapak





Balapak adalah selendang yang dikenakan perempuan Minang, maknanya ialah perempuan tersebut sudah siap menikah dan melanjutkan keturunan. Dahulu, penggunaan Balapak diwajibkan untuk para perempuan yang sudah cukup usia untuk menikah.





5. Salempang





Sama dengan Balapak, Salempang merupakan selendang embel-embel keseluruhan Bundo Kanduang. Bedanya, Salempang dikenakan oleh para wanita yang telah menikah atau berkeluarga. Para wanita yang mengenakan Salempang dibutuhkan menjadi suri tauladan yang baik untuk keturunannya.





6. Minsie





Minsei ialah bis tepi pada baju yang diberi imbuhan kain atau benang emas. Arti minsie adalah selaku penanda demokrasi dalam adab istiadat penduduk Minang, namun masih dibatasi dengan hukum dan aturan budpekerti yang berlaku.





7. Dukuah





Tak lengkap pakaian akhlak perempuan Minang tanpa tambahan. Salah satunya yaitu Dukuah yang ialah kalung emas. Umumnya Dukuah berskala cukup besar dan panjang hingga menutupi dada. Dukuah memberi kesan glamor pada busana tradisional Sumatera Barat. Khususnya pada acara ijab kabul, tampilan dan ukuran Dukuah akan makin glamor.





8. Galang





Galang atau gelang yakni aksesoris embel-embel Bundo Kanduang yang terakhir. Model dan ukurannya bermacam-macam, tergantung selera pemakainya. Ada yang tipis tetapi ada pula yang besar dan tebal. Galang mampu digunakan di kedua tangan atau hanya satu segi saja.





Aksesoris yang dikenakan perempuan Sumatera Barat tidak terlalu banyak. Karena Baju Batubue dan Lambak yang dihiasi benang emas telah sangat nampak glamor dan semarak.





Pakaian Adat Pengantin Minangkabau





Baju tradisional untuk pengantin Sumatera Barat biasanya berwarna merah dengan akseoris lengkap serta epilog kepala. Pakaian etika ini dinamakan Baju Pengulu dan Bundo Kanduang. Meski sama dengan baju budpekerti sebelumnya, tetapi khusus program ijab kabul peralatan busana lebih mewah dan semarak.


Belum ada Komentar untuk "15++ Pakaian Budpekerti Sumatera Barat – Laki-Laki, Perempuan & Pengantin Minangkabau"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel