Pohon Cengkeh – Taksonomi, Asal, Sebaran, Manfaat & Budidaya


Cengkeh atau cengkih ialah salah satu rempah orisinil Indonesia yang menjadi rebutan bangsa-bangsa Eropa. Pohon ini menurut sejarahnya sudah dimanfaatkan sejak masa ke-4, yaitu pada periode Dinasti Han. Kemudian terus meningkat diperebutkan oleh Spanyol, Portugis dan Belanda. Bahkan, di abad 17 hingga 18, harga cengkeh Indonesia mampu menyamai harga emas.





Maluku yaitu tempat asal pohon cengkeh, sekaligus menjadi daerah penghasil cengkih paling besar di dunia. Rempah bernilai hemat tinggi ini tak hanya bermanfaat untuk bumbu kuliner, cengkeh juga mampu dipakai untuk mengobati aneka macam penyakit serta menjadi campuran rokok kretek khas Indonesia.






Taksonomi





Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai saintifik, teksonomi cengkih ialah sebagai berikut:





Kingdom Plantae
Subkingdom Tracheobionta
Superdivisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Subkelas Rosidae
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Syzygium
Spesies Syzygium aromaticum




Asal





Belum ada sumber yang bisa memutuskan mengenai asal tumbuhan cengkeh, akan namun negara yang memiliki kemungkinan paling besar menjadi asal pohon ini yaitu Indonesia. Salah satu argumentasi kuatnya adalah ditemukannya pohon cengkeh tertua di dunia di daerah Kepulauan Maluku.





cengkih




Selain Indonesia, salah satu negara yang disebut-sebut sebagai asal pohon cengkeh yakni Filipina. Sementara itu, beberapa kawasan lain di Indonesia yang juga disangka menjadi asal cengkih selain Kepulaun Maluku ialah Maluku Utara dan Papua.





Sebaran





Merujuk pada kemungkinan terbesar pohon cengkeh berasal dari Kepulauan Maluku, maka sebaran tanaman ini juga bermula dari daerah tersebut. Berdasarkan sejarah, bibit flora cengkeh mulai disebarkan keluar kawasan Maluku pada sekitar tahun 1769. 





Maluku merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 1769, seorang kapten berkebangsaan Perancis menyelundupkan bibit cengkeh dari Maluku ke Rumania. Setelah itu penyebaran terus berlanjut ke daerah Madagaskar dan Zanzibar.





Penyebaran cengkeh di kawasan Indonesia diperkirakan sekitar seratus tahun sesudah itu, lebih tepatnya pada tahun 1870. Beberapa kawasan yang juga ditanami varietas cengkeh asal Maluku antara lain Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Saat ini tumbuhan cengkeh sudah dibudidayakan di berbagai serpihan dunia.





Habitat





Tumbuhan cengkeh adalah tanaman tropis yang sesuai tumbuh di wilayah yang panas dengan pasokan air yang cukup. Meski maksimal berkembang di kondisi panas, cengkeh tidak mampu hidup di demam isu kemarau panjang atay kekeringan.





Tanaman cengkeh dapat hidup pada ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang menjadi syarat berkembang cengkeh berada di antara 1.500 sampai 4.500 mm per tahun dengan kelembaban udara 60% – 80%. Sementara itu, rata-rata suhu kawasan yang diharapkan yakni 22 sampai 30 derajat Celcius dengan kecepatan angin persyaratan, alasannya adalah jika angin terlalu kencang akan merusak pokok pohon.





Morfologi





Secara geografis, cengkeh dibagi menjadi beberapa varietas. Misalnya varietas Afo, Posi-posi, Siputih, Zanzibar dan Sikotok yang terdapat di Indonesia. Namun secara lazim, morfologi pohon cengkeh dapat diterangkan sebagai berikut.





panen cengkeh




Pohon cengkeh termasuk ke dalam tanaman perdu berkayu besar. Hal ini dapat dilihat dari batangnya yang keras, tinggi, dan berpengaruh. Tekstur luar batang tanaman cengkeh agak agresif dengan kemajuan ke atas sekitar 10 hingga 15 meter. Batang cengkeh ditumbuhi cabang dan ranting yang dapat dibedakan secara terperinci dengan pokok batang.





Daun cengkeh ialah daun beragam, karena daunnya berkembang hanya pada satu tangkai. Daun yang berkembang tidak terlampau rimbu dengan bentuk lonjong dan berwarna merah muda ketika muda, kemudian menjelma hijau sehabis bau tanah. Sistem pertulangan daun menyirip dengan permukaan daun terasa licin alasannya mengandung kelenjar minyak.





Bunga cengkeh berkembang di ujung ranting yang ditumbuhi daun dan tergolong golongan bunga beragam tak berbatas. Kelopaknya berbentuk ibarat corong, sedangkan mahkotanya mirip bintang. Pada ketika masih muda, bunga ini berwarna hijau dan saat telah renta berubah menjadi merah.





Selain bunga, pohon cengkeh juga mempunyai buah dan biji. Buah ini disebut selaku buah semu, karena proses pembentukannya dibantu oleh bunga. Buahnya berskala kecil sekitar 2 hingga 2,5 cm dengan warna hijau pada saat muda, kemudian menjelma merah kehitaman ketika telah bau tanah.





Tanaman cengkeh yang sudah berumur lima tahun akan menciptakan biji. Ukuran bijinya sangat kecil dengan diameter hanya sekitar 4 mm. Warna biji cengkeh agak kecokelatan. Semakin tua umur tanaman cengkeh, maka kualitas biji yang dihasilkan juga kian baik.  





Status Kelangkaan





Berdasarkan catatan IUCN Red List of Threatened Species, pohon cengkeh mempunyai status Least Concern atau LC. Hal ini menawarkan bahwa flora ini riskan rendah untuk mengalami kelangkaan atau kepunahan. Pohon cengkeh tidak masuk dalam klasifikasi apapun dan populasinya stabil di alam.





Manfaat





Pohon cengkeh merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Alasannya yakni cengkeh merupakan salah satu tanaman perkebunan bernilai hemat tinggi. Tidak hanya potensinya selaku rempah, akan namun cengkih memiliki manfaat-manfaat lainnya.





cengkeh




1.
Kuliner





Manfaat utama cengkeh ditujukan untuk bumbu kuliner. Cengkih dapat dimanfaatkan dalam bentuk utuh maupun abu. Penggunaan cengking untuk kuliner sudah banyak dipakai di Eropa maupun Asia. Di Indonesia, industri rokok kretek juga menggunakan adonan cengkeh untuk menambah rasa pedas dan hangat.





2.
Pengobatan





Tidak cuma selaku rempah, mengonsumsi cengkeh ternyata juga memberi khasiat baik untuk tubuh. Buah cengkeh mengandung antioksidan eugenol yang mampu menolong melawan radikal bebas di dalam tubuh. Dengan begitu potensi untuk terserang kanker akan kian kecil.





Eugenol tidak cuma melindungi badan dari kanker, namun juga mampu mencegah kerusakan pada organ hati. Untuk menemukan manfaatnya, kita dapat mengonsumsi minyak cengkih dengan takaran yang tepat. Sebab, konsumsi minyak cengkehs ecara berlebihan justru akan menghancurkan fungsi hati.





Khasiat lain minyak cengkeh ialah membantu mengobati sakit maag. Minyak cengkeh diandalkan dapat menangkal buatan asam lambung dan juga pengikisan pada dinding lambung.





Budidaya Cengkeh





Untuk mendapatkan hasil panen cengkeh yang maksimal, diperlukan keteguhan dan ketelatenan dalam menaman pohon cengkih. Kekhawatiran petani lazimnya muncul alasannya cengkeh membutuhkan perawatan extra , tetapi semuanya terbayar oleh harga jualnya yang menjanjikan.





memetik cengkeh




Langkah-langkah menanam cengkeh mampu mengikuti cara selaku berikut:





1. Syarat Tumbuh





Tanaman cengkeh seharusnya ditanam di wilayah tropis, lembab, dan jenis tanah liat. Akan tetapi perlu diperhatikan bila cengkih tidak terlalu tahanterhadap isu terkini kering berkepanjangan. Lahan tanam pohon cengkeh wajib mempunyai drainase yang baik. Idealnya, cengkih ditanam pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan maritim.





2. Penanaman





Pilihlah bibit cengkeh yang bermutu dan bersifat unggul. Bibit unggul akan memperlihatkan mutu pohon yang bagus dan berbuah lebat. Pilihlah bibit dengan yang mempunyai sifat berikut:





  • bibit usia 1 tahun tingginya minimal 60 cm
  • bibit usia 2 tahun tingginya minimal 90 cm




Pastikan bibit tidak berpenyakit, mempunyai batang tunggal dengan percabangan sekitar 7 pasang. Jumlah daun juga perlu diperhatikan, yakni sekitar 63 pasang dengan daun muda berwarna hijau segar dan daun bau tanah berwarna hijau renta.





Lahan tanam budidaya cengkih harus bersih dari tumbuhan penggangu, rumput dan sisa akar flora lain. Gemburkan tanah dengan cangkul dan tunggu sekitar 1 ahad supaya racun-racun dalam tanah terbawa angin.





Upayakan tanah tidak mengandung pasir, sebab tanah berpasir condong cepat kehilangan kandungan air. Kadar keasaman tanah dihentikan kurang dari 5, jika pH rendah maka dapat disertakan kapur dolomit 1 ton untuk lahan 1 hektar.





Buatlah lubang tanam berskala 75 x 75 x 75 cm dan beri pupuk sangkar secukupnya untuk setiap lubang. Jarak tanam yang bagus sekitar 6 x 7 m. Biarkan lubang tersebut selama 1 bulan semoga kandungan pupuk meresap kedalam tanah.





Setelah lahan siap, maka tahap penanaman dapat dilaksanakan. Sebaiknya waktu tanam cengkeh yaitu awal musim penghujan agar keperluan air tumbuhan dapat tercukupi.





2. Perawatan





Setelah bibit ditanam, dilanjutkan dengan perawatan secara rutin. Tanaman cengkeh harus dirawat dengan baik terutama umur 1 hingga 5 tahun pertama semoga menciptakan panen melimpah dan berumur panjang. Contohnya ialah cengkeh Afo di Ternate yang berusia 250 tahun dan masih tetap produktif.





  • Penyiraman




Penyiraman secara berkala deprlukan agar tumbuhan muda tidak mati alasannya adalah kekurangan air. Penyiraman juga berfungsi untuk mempertahankan kelembaban tanah, khususnya pada trend kemarau yang membutuhkan penyimaran tambahan.





  • Pemupukan




Pupuk diberikan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih singkat dan menciptakan bunga cengkeh yang melimpah. Pemberian pupuk mampu dijalankan 6 bulan sekali, yakni pokok kompos atau kandang. Buatlah lubang disekeliling tanaman dan taburkan pupuk pada lubang tersebut.





  • Hama Penyakit




Pohon cengkeh sangat sensitif terhadap hama dan penyakit. Hama perkebunan cengkeh biasanya yakni perusak akar, perusak pucuk, penggerek, perusak daun.





Penyakit tumbuhan cengkeh yang sering menyerang ialah Die back (mati ranting), basil pembuluh kayu, cacar daun dan embun jelaga. Untuk mengendalikannya, kita dapat memakai fungisida dan insektisida.





  • Penyulaman




Penyulaman adalah tahap mengganti flora cengkeh yang mati dengan bibit unggul yang gres. Bibit pengganti seharusnya berusia sama dengan bibit yang akan dibuang. Periode penyulaman yang bagus adalah awal ekspresi dominan penghujan.





  • Penggemburan dan Penyiangan




Sekitar 6 bulan sekali, kerjakan penggemburan lahan sekaligus penyiangan. Penyiangan yakni pembersihan kebun dari flora liar dan gulma yang mengambil nutri yang seharusnya ditujukan untuk tanaman cengkeh.





3. Panen Cengkeh





Pohon cengkeh mulai menghasil saat berumur 5 sampai 7 tahun. Bagian yang dipanen ialah bunga yang mekar tidak utuh. Cara panen cengkeh yakni dengan memetik langsung memakai tangan biar daun dan tangkainya tidak rusak. Karena pohonnya yang tinggi, pemetikan dijalankan dengan pertolongan tangga kayu.





Masukkan cengkeh yang terkumpul pada kain atau keranjang. Cengkeh dapat dijual dalam bentuk lembap maupun kering. Cengkih kering mempunyai harga lebih mahal, namun diperlukan pemisahan dari tangka agar terlihat seperti biji-biji tunggal.





Setelah panen tahap pertama, lakukan perawatan pada pohon cengke semoga tetap menghasilkan di era panen selanjutnya. Sebagai berita, harga cengkeh senantiasa mengalami kenaikan setiap tahunnya.


Belum ada Komentar untuk "Pohon Cengkeh – Taksonomi, Asal, Sebaran, Manfaat & Budidaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel